Selasa, 09 Oktober 2012

Normal Kembali

Normal Kembali
Toto Endargo

Dalam bidang kesehatan keluarga, ada kalanya kita harus membuat suatu kesimpulan dari beberapa peristiwa yang pernah kita lihat dan kita alami. Berikut ini adalah ketika Badrun bicara tentang luka dan semacamnya.
“Untuk hidup sehat kita perlu mengenal beberapa pengetahuan tentang luka. Luka pada hakekatnya adalah rusaknya jaringan tubuh” keterangan Badrun saat menularkan ilmunya di depan anggota Korp Suka Rela (KSR), bagian dari PMI,    
“Luka terkena benda tajam di samping merusak juga memutuskan jaringan tubuh sehingga menimbulkan keluarnya darah. Bekas luka semacam ini biasanya tidak mudah untuk kembali normal. Pada kulit tetap tampak bekas goresan”
“Lalu kalau luka karena benturan, bagaimana?” saya bertanya
“Benturan mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh, namun tidak memutuskan jaringan secara ekstrim, sehingga pada bagian yang terkena benturan umumnya hanya nampak membengkak, atau memar. Akibat benturan berbanding terbalik, antara benturan pada dahi mobil dengan pada dahi manusia!” Badrun mencoba menyisipi gurauan.
“Maksudnya?”
“Kalau dahi mobil, yang terkena benturan akan dekok, penyok ke dalam, tetapi kalau dahi manusia, yang terkena benturan malah maju ke luar, atau dahinya justru menjadi nonong!”
“Apa yang dimaksud benturan?” tanya saya lagi
“Benturan adalah akibat tekanan benda tumpul?” jawab Badrun dengan cepat, “Benturan semacam ini walau umumnya bisa kembali normal namun kita harus tetap hati hati!”
“Kenapa?”
“Ini pengalaman teman saya, barangkali karena terlalu ceroboh, ternyata, akibatnya dia berbulan-bulan mengalami pembengkakan secara signifikan dari hari ke hari!”
“Kasihan, sekali! Lalu cara penyembuhannya bagaimana?” tanya saya.
“Rupanya dia pasrah diri, dia biarkan pembengkakan itu barlangsung terus! Dia pasrahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Dia bertahan pada keadaannya. Alhamdulillah, sekarang dia sudah sembuh! Sudah kembali normal!”
“Awalnya kenapa? Bukan kanker, kan?”
“Bukan. Teman saya itu mengalami pembengkakan sekitar satu tahun kurang satu bulan. Menurut ceriteranya awalnya yaa itu tadi, terkena semacam benturan benda tumpul! Barangkali terlalu dalam!” terang Badrun berikutnya.
“He, he, he,… dia pasti wanita!” tebak saya.
“Kok tahu?” tanya Badrun heran.
“Iya, karena istri teman-teman saya juga pernah mengalami hal tersebut!”
    "Maksudmu?" tanya Badrun dengan muka tampak heran.
   "Mereka juga mengakui terkena benda tumpul sehingga mengalami pembengkakan!" jawabku mantap.
“He, he, he, okelah, kalau begitu! Ternyata kamu sudah tahu juga” jawab Badrun santai.
Bodong!

Alhasil, kesimpulan yang Badrun katakan pada saat itu,  bahwa walau terjadi pembengkakan berbulan-bulan, namun kalau hal tersebut terkena benda tumpul tertentu, tetap besar  kemungkinannya untuk bisa normal kembali.
Apakah Anda pernah terkena benda tumpul? Semoga sudah kembali normal.
Okelah kalau begitu!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar