Rabu, 04 Mei 2016

TULISAN JAWA DI KELAS

Tulisan Jawa di Kelas
Toto Endargo

Becik Ketitik Ala Ketara
Ada yang menarik dari sebuah “poster” hasil karya siswa di sebuah sekolah negeri. Mungkin tidak pas jika disebut poster karena umumnya poster ada gambarnya. Tapi anggap saja poster sebab jika dilihat ada gambar garis-garis yang pada akhirnya membentuk tulisan Jawa.
Menarik untuk jadi bahan renungan minimal sebagai bahan tulisan ini.
Gambar ini diambil saat menunggui try out bersama. Saya yakin saat mengambil gambar ini sama sekali tidak mengganggu para siswa yang sedang tekun mengerjakan soal.
Alat dan bahan poster
Sebagai media cukup selembar kertas manila dengan warna cerah satu lembar utuh dibagi dua. Separo disimpan dan yang separo lagi untuk membuat poster ini. Alat tulis hanya sebuah spidol hitam yang besarnya sejari dewasa.
Tulisan di poster
Huruf Jawa, dengan bentuk mrican, artinya bentuk huruf cenderung bulat-bulat, menggunakan padha lingsa yang fungsinya sebagai pengganti tanda petik pada tulisan latin. Ada 10 huruf pokok, dua huruf pasangan dan dua jenis tanda baca.
Bacaan dan terjemahan
“Becik ketitik ala ketara” sebuah peribahasa dalam bahasa Jawa yang sudah sangat umum namun sangat mengena. Artinya; “Yang baik mendapat point positif, yang jelek akan terlihat nyata”
Menarik untuk disimak karena:
Pertama;
Rasanya menjadi barang langka melihat tampilan poster ini. Kenapa? Saat-saat ini tentu tidak setiap kelas, tidak setiap sekolah, tidak setiap anak bersedia membuat poster dengan huruf Jawa, bahkan tidak setiap guru bahasa Jawa berkenan untuk menugaskan siswanya membuat “poster” sejenis ini.
Kedua;
Penulisan keterangan bacaan dengan huruf latin; “Becik ketitik Olo ketoro”, ditulis dengan huruf latin sesuai dengan lafal atau ucapan yang umumnya ada pada teks di ruang-ruang karaoke. Yang penulis ketahui harusnya bukan “Olo ketoro” tetapi “Ala ketara”. Jadi sebaiknya keterangan di bawah huruf Jawa itu adalah “Becik ketitik Ala ketara”.
Ketiga; 
Tulisan Jawa itu ternyata unik kalau kita cermati dari sudut susunan huruf lalu kita bandingkan dengan susunan huruf latin, tampak sekali agak janggal. Begitulah tulisan Jawa.
Janggal pada cara memotong tulisan. Susunan huruf pada “poster” di atas kalau dibaca, bunyinya: “BECIKKETITI, ganti baris, KALAKETARA”. Dari keterangan yang ketiga ini, minimal ada dua hal yang unik dalam tulisan Jawa, yaitu:
(1). Antara satu kata dengan kata yang lain tidak diberi spasi, tanpa jeda dan
(2). Huruf "K" pada kata ketitik terpisah karena ganti baris sehingga jika ditulis dengan huruf latin akan tersusun menjadi “ketiti – k”.
He, he! Begitulah sekedar keusilan yang muncul saat menatap poster tulisan Jawa di sebuah kelas.
Dengan mengingat bahwa tidak setiap kelas, tidak setiap sekolah, tidak setiap anak bersedia membuat poster dengan huruf Jawa, bahkan tidak setiap guru bahasa Jawa berkenan untuk menugaskan siswanya membuat “poster” sejenis ini, maka kita, terutama yang dari Jawa, harus bangga terhadap hasil karya siswa ini.
Bersyukur walau dengan cara yang sederhana telah berusaha menampilkan setitik warisan nenek moyang yang setiap saat seakan mulai tergerus jaman dan terpinggirkan.

Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar