Minggu, 28 Desember 2014

JENAR BITHING BINTANG JASA

Jenar Bithing Bintang Jasa
Toto Endargo

   Tulisan ini sekedar catatan dari kisah yang termuat di dalam cerita yang melibatkan Purbalingga. Kadang ditulis dengan penuh kebanggaan karena menceritakan perjuangan bersenjata. 
   Ada tiga cerita yang terangkai dalam judul tulisan ini. Jenar Bithing Bintang Jasa. 
  1. Jenar dari kata Perang Jenar, yaitu perang yang terjadi di sekitar Sungai Bogowonto, Purworejo sekitar tahun 1749 - 1755. 
  2. Bithing dari kata Perang Bithing, perang yang terjadi sekitar tahun 1825-1830. 
  3. Bintang jasa adalah sebutan untuk medali penghargaan yang diberikan oleh Belanda kepada Bupati Purbalingga yang berkuasa tahun 1899- 1925. 

Jumat, 28 November 2014

TUGU PERJUANGAN DI BLATER

TOEGOE JOEANG BLATER
Toto Endargo, S.IP

Toegoe Joeang Blater - 20 September 2010
Toegoe Joeang Blater ini dulunya bersebelahan dengan rel kereta api. 
Stasiun Kandanggampang
 Rel dan kereta api adalah salah satu saksi bisu dahsyatnya perjuangan bangsa mencapai kemerdekaan. Tak terkecuali di Bumi Purbalingga.
Tahun 1980-an kita masih mengenal dan menikmati ujud nyata stasiun Purbalingga. Walau kereta api sudah tidak aktif maksimal namun masih dapat dilihat ujud lokomotifnya. Lokomotif mesin uap yang punya tungku, membawa kayu bakar untuk menjerang air di ketel yang berbentuk silinder.
Proses mesin uap adalah memanfaatkan tenaga dorong dari uap air. Uap air ditampung hingga bertenaga dan mampu mendorong piston atau seher pada mesin. Piston bergerak maju mundur. Gerak piston yang maju-mundur ini digunakan untuk menggerakkan engkel, semacam tungkai yang dapat kita lihat pada setiap lokomotif kuno di sisi kanan-kiri, gerak maju-mundur inilah yang digunakan untuk memutar roda kereta. Jadi hubungan piston dengan roda adalah secara harmonis mengkonversi mekanisme gerak maju-mundur menjadi gerak putar.

Senin, 02 Juni 2014

BELAJAR BADHEG

Cerita Remaja
BELAJAR BADHEG
Oleh: Toto Endargo


Minggu, 2 Februari 1992

   Adalah Anifuddin Azis, seorang pelajar, kini berada di kamarnya ukuran tiga kali dua setengah meter. Ia merasa tak berbakat main sepakbola tapi ia suka bola, suka nonton bola baik di lapangan maupun –tentu saja – di TV. Tahun 1992 adalah tahun luncuran kesebelasan Jerman, setelah tahun 1990 Jerman Barat, sebagai juara dunia.

   Sangat wajar di kamar Anifuddin Azis terpampang poster kesebelasan Jerman, dari yang jongkok bareng sampai yang satu-satu. Lothar Matthaus sebagai kapten, Franz Beckenbauer sang pelatih, Bodo Illeger sebagai penjaga gawang, Jugler Klisman, Rudi Voller yang bermain ludah dengan Frans Rikarj gelandang Belanda sehingga keduanya dikartu merah, adalah poster yang harus ada di dinding kamarnya. Poster adalah bagian dari dunia remaja.

Kamis, 08 Mei 2014

GAJAH DI CIREBON

Catatan dari Cirebon 4

GAJAH DI CIREBON
Toto Endargo

Ganesha, liman, gajah, dan ghana adalah hal yang merujuk pada bentuk yang hampir sama, yaitu sama-sama memiliki belalai. Liman adalah nama lain dari gajah, hewan berbelalai. Ghana dan Ganesha adalah nama dewa yang memiliki wajah gajah, wajahnya berbelalai.
Di Keraton Cirebon ternyata liman atau gajah memiliki kedudukan khusus. Liman ada dalam bentuk lukisan, gambar dan ukiran. Dapat ditemukan dengan mudah di Keraton Kanoman maupun Keraton Kasepuhan Cirebon.

Selasa, 06 Mei 2014

MENANGKAP SPIDERMAN

Cerita Remaja
MENANGKAP SPIDERMAN
Oleh: Toto Endargo

SMP Negeri 2 Purbalingga.
   Bu Nana menatap tembok di dekat gudang sekolah. Ia heran! Ada bekas telapak sepatu menempel di dinding, seperti tapak sepatu orang yang berjalan di tembok itu. Tapak sepatu itu berawal dari tembok dan berakhir di langit-langit.
“Siapa yang berjalan merayap di dinding sekolah, bahkan sampai ke langit-langit? Mungkinkah Spiderman mampir ke sekolah kami?” pertanyaan yang muncul seketika di benak Bu Nana.
Spiderman tentu mengawalinya dengan berjalan di tembok, badannya telentang menghadap ke atas. Kemudian ia berjalan nungging dengan kaki di atas sehingga telapak kakinya menempel di langit-langit dan kepalanya berada di bawah. Jika dilihat dari bekas tapak sepatunya, mungkin begitulah Spiderman ini berjalan.

Rabu, 23 April 2014

KENAPA JADI BEGINI

Cerita Remaja
KENAPA JADI BEGINI
Oleh: Pagu Rutoto

Hari Selasa Pahing, 7 Maret 2000
Perpustakaan SMP Negeri 2 Purbalingga.
“Kenapa jadi begini?” gumam Argo perlahan. Ditundukkannya mukanya. Ia sandarkan tubuhnya ke salah satu tiang penyangga serambi ruang perpustakaan, dekat kotak Majalah Dinding. Pikirannya kacau. Antara menyesal, kesal, dan ingin menangis. Tiga perasaan berbaur menjadi satu dalam pikiran dan hatinya. Kecewa dan nelangsa. Ia telah dianggap sebagai sesuatu yang tak berguna, sesuatu yang tidak berharga oleh seorang gadis. Dita! Kenyataan pahit telah menimpanya siang ini.
Argo Widyaseta, anak kelas tiga yang pikirannya sedang pepat ini berjalan perlahan. Pulang! Ia ingin sendiri.

Minggu, 20 April 2014

KARANG - MACAN DI CIREBON

Catatan dari Cirebon 3

BATU KARANG DAN MACAN
Toto Endargo

Batu karang ada yang berwarna putih, yang banyak berserakan di tepi pantai. Asalnya dari dasar laut. Namanya hanya satu  Batu Karang.
Lalu ada lagi batu karang yang ada di daratan berwarna kehitaman, disebut watu kodhok, atau watu bangkong. Bangkong atau katak puru adalah katak yang hidupnya di daratan. Bangkong suka bermukim di antara tumpukan batu karang hitam ini. Maka batu ini disebut "watu bangkong", batu tempat bangkong bermukim. 
Watu bangkong ujudnya; padat, kasar, dapat melukai tangan, ada yang runcing, kuat, cenderung besar-besar, dan berlubang-lubang. 

Selasa, 15 April 2014

OKTAGONAL DI CIREBON

 Catatan dari Cirebon 2

BINTANG SEGI DELAPAN
Toto Endargo

Tertarik pada sebuah sudut bangunan kuno adalah salah satu langkah untuk menikmati karya seni, hasil budaya nenek moyang kita. Hal yang mengasyikan. Dengan fasilitas teknologi, bahan, dan alat yang pasti masih sangat terbatas namun dapat menghasilkan karya seni yang mengagumkan.
Karena ke keraton maka yang dilihat adalah bangunan istana, rumah kediaman raja. Bangunan megah di Jawa cenderung disebut sebagai “rumah tikelan” artinya pada bangunan tersebut terdapat pemasangan balok kayu yang bertingkat (tikel=tingkat). Umum mengenal rumah tikelan adalah bentuk joglo.

Minggu, 13 April 2014

MEGA DI CIREBON

Catatan dari Cirebon 1

MOTIF MEGA DI CIREBON
Toto Endargo

Alam memberi inspirasi kepada manusia untuk membuat karya seni rupa dengan motif-motif yang khas. Awan di langit biru dituangkan dalam lukisan bahkan ukiran dan relief. 
  Motif awan atau mega sangat populer di Cirebon. Dapat dikatakan motif mega sejak dahulu menjadi ciri khas, identitas Cirebon. Motif awan Cirebon berbeda dengan motif awan dari China. Motif awan dari Tiongkok tekukan garisnya membentuk sudut 90 derajat. Perhatikan keberadaan motif mega yang ada di beberapa tempat berikut ini;

Di Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan Cirebon atau Keraton Pakungwati, dari sinilah mungkin cikal bakal motif awan menjadi identitas Kota Cirebon. 
Keraton sebagai pusat pemerintahan, pusat budaya, pusat adat istiadat, maka wajar menjadi sumber inspirasi bagi rakyatnya para seniman. Perhatikan puncak gapura di depan pendapa, relief hiasan di atap Keraton, nyata dihias dengan motif awan khas Cirebon. Bahkan di pangkal pilar gapura dihias motif awan pula. Jika keraton ini dibangun pada sekitar tahun 1452 M maka sudah sekitar enam abad keberadaan motif awan di Keraton Kasepuhan Cirebon ini.

Kamis, 20 Maret 2014

AJA TURU SORE, KAKI!

Asmarandana
Waljinah - Kembang Kacang

Aja Turu Sore, Kaki!
Ana dewa langlang jagad;
nyangking bokor kencanane;
isine donga tetulak,
sandhang lawan pangan;
yaiku bagianipun,
wong melek, sabar, narima



Klik ke : Aja Turu Sore, Kaki!



Senin, 10 Maret 2014

WANGSALAN BANYUMASAN



WANGSALAN LOKAL
toto endargo

Masyarakat Jawa memiliki kekayaan budaya, bahasa dan sastra yang cukup luas jangkauan pengaruhnya. Banyak yang memperhatikannya, baik secara ilmiah maupun non ilmiah. Mereka menikmati, bahkan kadang ingin memilikinya. Seharusnya setiap warga Jawa punya kehendak untuk melestarikan secara positif budaya sastra warisan para leluhurnya.
Para pecinta Bahasa Jawa, terutama Guru Bahasa Jawa, tentu sudah sangat paham dengan kata pertama dari judul tulisan ini; “Wangsalan!”
Wangsalan adalah bentuk sastra tutur, semacam pantun yang menggunakan kata-kata sebagai teka-teki pada sampiran, dan pada akhirnya akan dijawab sendiri untuk membentuk isi. Kata-kata yang digunakan tidak sama persis namun sangat mirip.

Selasa, 04 Maret 2014

SWASANA SALIN SWARA



SWASANA SALIN SWARA
Toto Endargo, S.IP

"Hemat penulis Swasana Salin Swara ini belum dibahas secara mendalam apalagi diajarkan dalam pengajaran bahasa. Semoga tulisan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi praktisi dan penikmat bahasa, khususnya Bahasa Banyumasan"

 Bahasa Banyumas itu ternyata unik. Walau terasa terlalu gegabah mengatakan sebuah kata sebagai kata asli dari Banyumas, tak apalah setidaknya kata-kata yang akan penulis bicarakan telah dipakai sejak lama di wilayah Banyumas.
Dalam Bahasa Inggris ada istilah “irregular verb” yang umumnya dikatakan sebagai kata kerja tak beraturan. Perubahan kata kerja dalam suatu kalimat tergantung dari tenses (bentuk kalimat berdasarkan waktu yang digunakan). Waktu akan menentukan apakah yang dipakai adalah kata kerja bentuk pertama atau dasar (base verb), bentuk kedua (past), atau bentuk ketiga (past participle). 
Kata kerja bentuk pertama, bentuk kedua, dan bentuk ketiga tidak sama. Sekedar contoh “take” bentuk keduanya menjadi “took” dan bentuk ketiganya menjadi “taken”. Ketiga-tiganya mempunyai arti yang sama yaitu: mengambil. Kata arise (infinitife), arose (preterite) dan arisen (past participle), artinya sama yaitu: terbit.

Sabtu, 01 Maret 2014

Bimbang Kado

Cerita Remaja


BIMBANG KADO
oleh: Pagu Rutoto

Percaya tidak?
Aku sedang memikirkan tentang kado. Kado untuk teman istimewaku. Aku menyebutnya teman istimewa. Soalnya hari-hariku kini terisi oleh bayang-bayangnya. Ya! Ia akan ulang tahun. Aku bingung, kado apa yang akan kuberikan padanya. Kenapa harus bingung?
Mungkinkah aku sedang jatuh cinta?
Mungkin! Karena menurut cerita di majalah dan di buku-buku novel begitulah kira-kira situasi orang yang sedang jatuh cinta. Ada rasa kangen, ada rasa sedih, ada rasa ingin untuk ngobrol dengannya. Ada rasa ingin membahagiakannya.  Namun ada pula yang aneh di diri ini, ada rasa malu saat aku harus bertemu dengannya.

Jumat, 28 Februari 2014

ELING-ELING – BANYUMASAN

Gendhing dan Catatan



Eling-eling – Banyumasan
Nyi Sugino Siswocarito

Padha ngumpul, dulur tunggal seumah
E-manungsa urip neng alam dunya
Enggane sing penting, sing sabar narima
Sregep, sing eling, lan waspadha

Padha ngumpul, dulur tunggal seumah
E-manungsa urip neng alam dunya
Enggane, begjane sing sabar narima
Rika kudu eling, lan waspadha