Selasa, 26 April 2016

UNIKNYA TUGU LANCIP

Uniknya Tugu Lancip
Toto Endargo

"Bentuk dan ornamen Tugu Lancip terinspirasi dari bentuk Kalamakara di Candi Mendut"
 
PETA LETAK TUGU LANCIP
Sebuah tugu yang tampak sederhana. Namun jika dicermati cukup menarik untuk dikaji. Tugu Lancip! Atau tepatnya sepasang tugu kerucut yang berdiri tegar di perbatasan antara desa Bobotsari dengan Karangduren.
Sejak tahun 1960-an penulis mendengar tentang Tugu Lancip di utara Bobotsari. Dulu hanya mendengar ceritanya bahwa ada sepasang tugu yang tegak berdiri di pinggir jalan bagaikan sepasang gapura pada pintu masuk kadipaten.
Tugu Lancip adalah bangunan yang dibuat dari campuran pasir, bubuk bata merah, bubuk kapur dan tanpa semen. Dengan campuran yang cermat dan diaduk dengan air dengan adukan yang matang maka Tugu Lancip tahan berpuluh tahun tegak berdiri hingga kini.
TUGU LANCIP DI BOBOTSARI
Tugu Lancip terdiri dari empat bagian (dengan ukuran kurang lebih).
 1. Bagian paling bawah sebagai pondasi tugu berbentuk balok, dengan ukuran sisi 120 cm, tinggi 80 cm.
2. Bagian pinggang tugu, masih berbentuk balok tipis, lebih langsing dibanding bagian bawahnya, dengan ukuran lebar sisi 100 cm, tingginya hanya 30 cm.
3. Di atasnya adalah dasar kerucut, kembali berbentuk balok tingginya 30 cm, dan sisinya sama seperti pondasinya 120 cm.

4. Paling atas adalah bentuk kerucut segi empat. Dasar kerucut sisinya 110 cm dan tinggi kerucut 160 cm. Sehingga tugu ini memiliki tinggi kurang lebih 300 cm.
Tugu berbentuk kerucut ini dibuat sekitar tahun 1830, sekarang kedudukannya masing-masing telah bergeser sekitar 1,5 meter dari tempat awalnya. Hal tersebut terjadi karena adanya pelebaran jalan seiring dengan kemajuan ramainya lalu-lintas jalur transportasi Bobotsari – Pemalang. 

TUGU LANCIP SEBELUM DIGESER
Kondisi tugu masih kokoh dan dapat dikatakan masih utuh. Konon, tugu ini dulunya dibuat oleh pemerintah Belanda sebagai pintu masuk ke kebun kopi saat pelaksanaan politik tanam paksa di Purbalingga. Di samping Tugu Lancip, Belanda juga mendirikan empat loji atau gardu jaga. Gardu didirikan untuk para pengawas perkebunan. Dulu terdapat enam gardu peninggalan VOC yaitu di Siwarak, Tlahap Lor, Bobotsari, Batur - Karanganyar, dan di Dusun Surti - Onje -Mrebet. Kini yang tersisa tinggal dua yaitu yang ada di Siwarak dan di Tlahab Lor. 
Keberadaan Tugu Lancip yang dirawat dan menjadi kebanggaan masyarakat Bobotsari adalah salah satu benda cagar budaya sehingga saat menggesernya dilakukan secara hati-hati agar tidak mengubah atau pun merusak bentuk aslinya. 
Tugu Kerucut, atau Tugu Lancip di masa perjuangan, berjuang untuk menghalau agresi Belanda sekitar tahun 1947, diyakini oleh masyarakat setempat bahwa Tugu Lancip telah berjasa besar kepada para pejuang. Tugu memiliki tuah yang hebat sehingga mampu menyelamatkan para pejuang dari serangan Belanda. Dari peristiwa tersebut tugu ini pun diberi nama sebagai Tugu Slamet.
 
KALAMAKARA CANDI MENDUT
Diceritakan bahwa Bupati Purbalingga yang bergelar K.R.A.A. Soegondo, Gondokusumo, putra dari Raden Tumenggung Dipa Kusuma IV, adalah bupati Purbalingga yang memerintah pada tahun 1925 – 1949. Bahwa kedudukan Kadipaten Purbalingga dalam pandangan Keraton Surakarta adalah sangat istimewa, sehingga K.R.A.A Soegondo pun dimuliakan dan dijadikan sebagai menantu Raja Paku Buwono X di Surakarta. Di dalam masa jabatannya itulah Kanjeng Raden Mas Adipati Aryo Sugondo memprakarsai rintisan pembuatan jalan raya yang menghubungkan antara Bobotsari – Pemalang. Rintisan jalan raya itu dimulai dari tugu lancip. 
Bentuk dan Ornamen
Mengamati bentuk dan ornamen Tugu Lancip, ternyata cukup menarik. Ada relief yang tertuang di pondasi dan di bidang miringnya. Reliefnya jelas bernuansa candi, bukan model Belanda.
Dari pengamatan dan pembandingan sederhana. Sepertinya bentuk tugu ini identik atau terinspirasi dengan situasi kalamakara di Candi Mendut.
Kalamakara adalah hiasan yang ada di sebuah candi. Kalamakara ditempatkan di bagian pintu masuk candi, berfungsi untuk pengusir pengaruh jahat yang dapat mengganggu kehidupan umat manusia. Umumnya kalamakara mengambil bentuk wajah raksasa atau gabungan wajah hewan. Misal wajah singa namun hidungnya berbentuk belalai gajah, dan ada pula kombinasi antara naga dan gajah.
Beberapa hal yang sempat penulis cermati dengan menggunakan foto-foto yang pernah penulis ambil di Candi Mendut maka dapat disampaikan sebagai berikut:
MAKARA DI CANDI MENDUT
 1. Secara tampak depan tongkrongannya Tugu Lancip itu seperti tongkrongannya kalamakara di halaman Candi Mendut. Bentuk kepala tugu yang berbentuk segi tiga sangat mirip dengan bentuk kala makara tersebut. Hanya saja dalam kalamakara ini bentuknya datar tidak kerucut. namun bagian bawah segi empat dan bagian atasnya segi tiga. Tongkrongannya sama! Bedanya pada Tugu Lancip antara bagian bawah dengan bagian atas terdapat semacam pinggang.
RELIEF DI TUGU LANCIP
2. Relief kala makara di bidang miring segi tiga, sungguh sangat mirip dengan model makara, yang ada di Candi Mendut. Dua mata yang melotot, hidung, dan gigi-giginya. Bedanya kalamakara di Candi Mendut benar-benar kalamakara sedang di Tugu Lancip hanya sebagai relief hiasan

MUDRA DI TUGU LANCIP

 3. Relief di kaki tugu. Relief ini sangat khas terinspirasi dari arca di Candi Mendut. Karena posisi mudra, atau sikap tokoh saat duduk, sepertinya hanya terdapat di Candi Mendut. Mudra dengan satu kaki menjuntai ke bawah hanya ada di Candi Mendut. Di candi Prambanan, Borobudur, Pawon, penulis belum menemukan posisi mudra dengan satu kaki menjuntai ke bawah. 
Bedanya kalau di Candi Mendut posisi tangan menunjukkan sang tokoh sedang memberi pelajaran tetapi yang ada di Tugu Lancip posisi tangan justru sedang semedi atau sedang meditasi.  
MUDRA DI MENDUT
4. Hal tumpal. Tumpal adalah ragam hias yang ada pada sebuah benda yang berada di bagian tepi sebagai pembatas atau sebagai hiasan antara. Ada tumpal yang berbentuk sulur, awan, ombak, daun dan bunga atau bentuk yang lain. Bentuk tumpal yang ada di Tugu Lancip ternyata tidak mirip dengan tumpal yang penulis temukan di Candi Mendut maupun di Candi Prambanan. 
Tumpal di Tugu Lancip adalah hiasan yang ada di pinggang tugu atau sebagai dasar kerucut, sepertinya sudah bergaya modern, reliefnya seperti rangkaian daun waru yang distilir dengan rangkaian lingkaran, di tengahnya ada semacam bentuk tunas dan di atasnya seperti bentuk bunga mekar yang dipenuhi sulur serbuk sari.
TUMPAL DI TUGU LANCIP
Sekedar pengetahuan bahwa bentuk tumpal di Candi Prambanan, bentuknya sama dan digunakan untuk hiasan yang mengelilingi relief arca, menjadi semacam bingkai gambar. Penulis mengamati ternyata setiap relief arca di Candi Prambanan memiliki bingkai yang seragam.
Kesimpulan!
Dari data-data di atas, terutama dari relief mudra yang ada di bagian bawah tugu,  penulis menyimpulkan bahwa Tugu Lancip ada kecenderungan terinspirasi dari bentuk kalamakara dan arca di Candi Mendut.
TUMPAL DI CANDI MENDUT
Demikian sekedar unek-unek "sederhana" yang muncul setelah mencermati keunikan Tugu Lancip, Tugu Kerucut atau Tugu Slamet yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat sekitar Kota Bobotsari. 
TUMPAL DI CANDI PRAMBANAN
Semoga suatu saat kami dapat menemukan tinjauan yang jauh lebih mendalam, lebih mapan hal keunikan Tugu Lancip ini dibandingkan dengan tulisan ini. 
Semoga bermanfaat.

**Terimakasih untuk Pak Moko atas ngobrolnya 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar