BUKU ONCEN-ONCEN ANYAR
Toto Endargo
Sekitar tahun 1962-1968 saya duduk di
bangku kelas I SR sampai kelas VI SD. Kelas I, sekolahan saya di Dusun
Tjitrakusuma, atau disebut sebagai Traksuma. Namanya masih Sekolah Rakyat. Guru saya Pak Sangid, sudah sepuh. Kalau ngajar ngasta tuding, membawa bilah bambu. Diajar masih menggunakan sabak dan grip. Sabak dan grip berwarna hitam, konon dibuat dari serpihan batu yang dipadatkan. Sabak berbingkai kayu. grip adalah alat tulis semacam pensil.
Kelas II.
Di kelas II ini sekolahan yang di
Citrakusuma ditinggalkan. Pindah ke sekolah baru yang ada di tepi lapangan, di
dekat Dusun Jambangan dan di tepi jalan yang menuju dusun Serang. Sebelah utara
sekolahan ada gudang mbako, milik PT GMIT (Gading Mas Indonesian Tobacco). Di kelas II ini, setiap hari, sebagai bahasa pengantarnya adalah bahasa Jawa, ngoko diselingi
krama. Meja di kelas baru sudah menggunakan meja dan kursi yang terpisah. Di
Citrakusuma bangkunya pakai meja gandheng, mejanya gandheng dengan tempat duduknya.