Kamis, 05 Juni 2025

Politik Dalam Pewayangan (12): Presiden – Semar Mbarang Jantur

Politik Dalam Pewayangan (12): Presiden – Semar Mbarang Jantur

Politik Dalam Pewayangan dan Kehidupan Nyata

Semar Mbarang Jantur

Semar adalah tokoh bijak dalam pewayangan yang mengasuh dan membimbing Arjuna layaknya anak kandungnya sendiri. Dalam suatu perjalanan, Arjuna terlibat pertarungan sengit dengan seorang raksasa hingga ia jatuh terkapar kelelahan. Untuk melanjutkan perjalanannya, Arjuna membutuhkan energi yang cukup, termasuk makanan sebagai penguat.

Sebagai pemomong setia, Semar tidak tinggal diam. Ia bersama ketiga punakawannya—Gareng, Petruk, dan Bagong—melakukan "Mbarang Jantur," yaitu mengamen dengan berbagai cara: menari, bercerita, melawak, dan bersandiwara. Berkat kecerdikan dan kebijaksanaannya, mereka berhasil memperoleh makanan dari seorang gadis cantik bernama Rara Ireng, yang kelak dikenal sebagai Sumbadra, istri Arjuna.

Mbarang Jantur mencerminkan bagaimana seorang pemimpin atau pendamping tokoh utama harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kecerdasan, dan keluwesan dalam menarik perhatian serta simpati masyarakat.

Korelasi dengan Politik di Indonesia

Dalam dunia politik Indonesia, fenomena "Semar Mbarang Jantur" dapat kita lihat dalam kampanye politik para pemimpin nasional yang berusaha menggalang dukungan bagi calon-calon yang mereka usung. Seperti Semar yang mengerahkan segala kemampuannya untuk kepentingan Arjuna, para tokoh politik juga mengerahkan seluruh daya dan upaya mereka untuk memenangkan kandidat yang mereka dukung.

Misalnya, Presiden Joko Widodo turun langsung menjadi pemomong politik bagi putranya, Gibran, saat berkampanye untuk kemenangan Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang aktif berkampanye untuk putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Bahkan, SBY, Prabowo, dan Jokowi juga pernah bersatu dalam mendukung Ridwan Kamil di Pilgub 2024.

Dalam politik, setiap pemimpin yang berkampanye harus memiliki strategi komunikasi yang tepat agar dapat menarik perhatian rakyat. Seperti Semar yang memanfaatkan seni dan kebijaksanaan dalam Mbarang Jantur, para politisi pun menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan pemilih, baik melalui pidato, debat, media sosial, hingga blusukan ke berbagai daerah.

Belajar dari Pewayangan

Semar dan para punakawan dalam Mbarang Jantur menunjukkan bahwa dalam perjuangan memenangkan hati rakyat, diperlukan lebih dari sekadar ambisi. Ada unsur kecerdasan, kebijaksanaan, kehumoran, dan kedekatan dengan masyarakat. Demikian pula dalam dunia politik, kampanye yang efektif tidak hanya bergantung pada janji-janji semata, tetapi juga pada bagaimana seorang pemimpin mampu membangun kedekatan emosional dengan rakyatnya.

Politisi yang sukses bukan hanya yang mampu berbicara, tetapi juga yang mampu memahami dan menyentuh hati masyarakat. Seperti halnya Semar yang tidak sekadar memberi makan Arjuna, tetapi juga membimbingnya menuju kemenangan.

Hikmah Pewayangan

Dari kisah Semar Mbarang Jantur, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting:

  1. Kepemimpinan adalah tentang pengabdian. Seorang pemimpin sejati harus siap bekerja keras untuk mendukung dan membimbing mereka yang dipimpinnya.
  2. Komunikasi dan strategi sangat penting. Seperti Semar yang menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian, politisi harus mampu menyampaikan pesan yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
  3. Kepercayaan rakyat harus diraih dengan keikhlasan. Kampanye yang efektif bukan sekadar tentang pencitraan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang tulus dengan rakyat.

Penutup

Semar Mbarang Jantur dalam dunia pewayangan bukan sekadar cerita hiburan, tetapi juga cerminan realitas politik yang kita lihat hari ini. Kepemimpinan membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan dan ambisi—ia membutuhkan kebijaksanaan, komunikasi yang baik, dan kepedulian yang tulus terhadap masyarakat. Semoga para politisi Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan menjadi pemimpin yang bijaksana serta dicintai rakyatnya.

Semoga bermanfaat. Maturnuwun.

Toto Endargo

Catatan: Artikel ini pernah dimuat di Kompasiana

#totoendargo

#purbalingga

#kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar