Rabu, 09 Juni 2021

Gangguan Matematika

Gangguan Matematika

.
Hari Senin,
Pelajaran pertama.
Guru Matematika, menulis di papan tulis:
A = B
Jika B = 7
Maka A = ...?
"Tujuuuuhh!" Jawab siswanya
"Oke, jadi kalau ditulis sebagai rumus matematika, rumusnya sbb:
A =. B;. B = C ; A = C
Siswa mencatat dan mengingat.
.
Pelajaran kedua
Guru Fisika, mencoba merangkum isi teks yang ada dalam buku fisika:
"Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi sehingga cahayanya langsung dapat kita rasakan. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki cepat rambat tiga ratus ribu kilometer per detik"
Guru fisika menulis di papan
Matahari = Bintang
Cahaya = Gelombang elektromagnetik.
Cepat rambat = 300.000 km/det
Siswa mencatat dan mengingat.
.
Pelajaran ketiga
Guru Agama Islam. Hari Senin, guru biasa puasa, tadi malam tidak sempat makan sahur, kondisi tubuh sedikit tidak nyaman. Tapi toh disampaikan juga bahwa: Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari api dan Manusia diciptakan dari tanah.
Guru menulis inti yang disampaikan
Malaikat = Cahaya
Jin =. Api
Manusia = tanah
Siswa mencatat dan mengingat.
.
Siang.
Sehabis jamaah dhuhur, guru matematika, fisika, agama, TIK, dan yang lain, masih ngumpul di serambi Masjid. Dua orang gadis manis, pengurus OSIS, yang tadi diajar, mendatangi mereka. Langsung ke guru matematika.
"Pak, ini betul, apa salah?" Sambil menunjukkan catatan di bukunya.
"Jika A = B dan B = C maka A = C"
"Betul" komentar guru matematika.
"Jika malaikat = cahaya dan cahaya = gelombang elektromagnetik, maka malaikat = gelombang elektromagnetik"
"Betul, eh .. .!" Guru Matematika ragu.
"Salah!" Tegas, suara guru agama.
Semuanya terdiam.
Hening! Hanya bunyi detak jantung yang terdengar nyaring dan berdetak cepat.
Jidat guru fisika berkerut, keringat dingin merayap, "Jika malaikat = gelombang elektromagnet? Waduh! Seluruh sinyal yang masuk membawa berita ke HP, TV dan internet, kan dibawa oleh gelombang elektromagnet! Jadi dibawa oleh ma ......! Ah, tidak!"
"Bagaimana, Pak? Betul apa salah?" Pertanyaan mendesak dari siswa yang manis itu. Beruntung, bell tanda masuk berbunyi. Sehingga semua menjadi bergegas ke tempat tugas masing-masing.
.
Malam harinya.
Semua yang sempat mendengar cerita, hal kesimpulan si gadis manis, menjadi sangat terkesan dengan tiga kata tersebut; malaikat, cahaya, gelombang elektromagnet.
Ternyata di era digital, peran gelombang elektromagnetik sangat fantastis, mampu menghadirkan film, sinetron, musik, hiburan, guyonan, dll. Mampu menghadirkan individu idaman lewat video call. Menghadirkan kendaraan, makanan, barang kebutuhan, dll lewat messenger, online. Menghadirkan bidadari bisa nggak, ya? Oh. Bisa! Kan ada yang katanya online juga.
Guru agama dan guru fisika, mau nggak mau, malam itu, sempat juga membandingkan tugas-tugas malaikat dengan kecanggihan peran cahaya dalam mengelola iklim dan musim, serta peran gelombang elektromagnetik di dunia teknologi manusia.
.
Hehehe, sebaiknya tidak usah ikut-ikutan membandingkan!
Nggak bagus!
.
Gerutu A = C
"Logika matematika, si manis itu benar! A = C. Tapi, masa sie? Ah, takut dicempaluk orang!" desah guru matematika.
"Rumus persamaan matematika itu sungguh mengganggu. A = C. A = C. Tidak!" gerutu guru agama sambil memeriksa HP, karena ada bunyi notifikasi masuk, berarti ada sinyal masuk. Terlintas juga di benak, A = C.
"Mungkinkah, memang, yang dimaksud A sesungguhnya adalah C. Agama dengan sains memang harus sinkron, kan?! Mbuh, lah! Pikiran slentha!" gumam lirih guru TIK, nyaris bicara sendiri.
.
Gangguan Matematika.
Semoga bermanfaat.
.
Ngapunten
Sedang sedikit usil
Nuwun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar