Pasar Tugu Taman Badhog Purbalingga (1)
Cerita singkat tentang Pasar Mandiri, Tugu Bancar, Taman Maerakaca dan Pasar Badhog, Purbalingga
Pasar Mandiri
Dahulu di jalan Pujowiyoto, dekat perempatan SD Purbalingga Wetan ada pasar. Pasar krempyeng, pasar yang ramainya hanya waktu pagi, sampai sekitar jam sembilan, sudah sepi kembali. Di pasar ini, walau ada juga penjual ayam, namun mayoritas para pedagang jualannya jajan pasar dan sayuran. Pasar krempyeng di pinggir jalan Pujowiyoto ini dikenal dengan nama Pasar Badhog. Kata mbadhog, yang berarti makan, dan badhogan artinya makanan, maka kata "badhog" rupanya sengaja disematkan untuk nama pasar ini, karena di pasar banyak penjual makanan, atau badhogan itu.
Sebenarnya kata badhog, badhogan, mbadhog, adalah bahasa ngoko kasar, kurang sopan, tapi apa boleh buat, begitulah yang tersaji dan terjadi. Dalam hal ini, ternyata kata badhogan menjadi lebih populer dibandingkan dengan kata jajanan atau panganan.
Jadi dahulu sudah ada pasar badhog, pasar yang mayoritas menyajikan makanan, atau badhogan, jajan pasar, dan itu berada di Jalan Pujowiyoto.
Seiring dengan waktu, keramaian pasar ini akhirnya mengganggu lalu lintas, maka sekitar tahun 1990-an, pasar ini lokasinya digeser, ke lahan tanah Makam Narasoma yang berada di barat jalan.
Para pedagang pun, suka tidak suka pindah ke lokasi baru tersebut. Dan walaupun pedagang dan jualannya sama, ternyata nama pasarnya diubah, dengan nama: Pasar Mandiri. Maka berakhirlah riwayat pasar badhog yang berada di perempatan dekat Bu Timah, pedagang sayuran yang dulu legendaris.
Begitulah sedikit cerita tentang awal-mula Pasar Mandiri, Purbalingga, yang sesungguhnya berawal dari pasar badhog versi lama.
Semoga berkenan.
.
"Dulu, pernah beli apa di Pasar Badhog, Pak?"
"Jiwel"
"Kok, jiwel?"
"Iya, jiwel, yang kalau makan dijiweli, terus dimasukkan ke mulut!"
"Oh! Kalau jongkong, bagaimana?'
"Jongkong, kalau makan langsung di jongkongkan ke mulut!"
"Lah kalau pipis?"
"Pipis, ya pipis dulu lah, baru boleh makan!"
"Bukan, dipipisi dahulu, baru dimakan?"
"Nggaklah! Jorok itu!"
.
Nuwun
=======
.