Cerita Remaja
KETIKA KAU TERLUKA
KETIKA KAU TERLUKA
Toto Endargo
“Aku tidak suka!” gerutu Brama dengan
geram. Perasaannya tersinggung. Cinta membuatnya cemburu. Dadanya bergolak dan
membuat ia seakan sulit bernafas. “Tidak boleh kubiarkan! Harus kuurus sebelum
berlanjut”.
SMP
Negeri 2 Purbalingga, Maret 2003.
Sore
itu langit begitu cerah.
Musim
hujan sudah mulai reda. Mungkin kemarau segera akan datang kembali. Bulan Maret,
bulan dimana hujan mulai seret. Di jalan Letkol Isdiman berjalan dua remaja
putri, Wilis dan Wangi. Keduanya cantik.
Cantik
menurut ukuran Brama. Bukankah cantik itu relatif? Tiap orang punya pandangan
sendiri-sendiri. Yang cantik buat Brama belum tentu cantik buat orang lain,
begitupun sebaliknya. Tapi rasanya bukan hanya Brama saja yang mengakui
kecantikan Wilis. Semua akan setuju
bahwa Wilis cantik. Pak Toto juga pernah berkata bahwa Wilis cantik, padahal
Pak Toto jarang sekali mengatakan seseorang itu cantik. Jadi pendapat Pak Toto
dapat dijadikan pedoman bahwa kecantikan Wilis bersifat obyektif. He, he!