Senin, 24 Oktober 2016

KETIKA KAU TERLUKA

Cerita Remaja
KETIKA KAU TERLUKA
Toto Endargo

“Aku tidak suka!” gerutu Brama dengan geram. Perasaannya tersinggung. Cinta membuatnya cemburu. Dadanya bergolak dan membuat ia seakan sulit bernafas. “Tidak boleh kubiarkan! Harus kuurus sebelum berlanjut”.

SMP Negeri 2 Purbalingga, Maret 2003.
Sore itu langit begitu cerah.
Musim hujan sudah mulai reda. Mungkin kemarau segera akan datang kembali. Bulan Maret, bulan dimana hujan mulai seret. Di jalan Letkol Isdiman berjalan dua remaja putri, Wilis dan Wangi. Keduanya cantik.
Cantik menurut ukuran Brama. Bukankah cantik itu relatif? Tiap orang punya pandangan sendiri-sendiri. Yang cantik buat Brama belum tentu cantik buat orang lain, begitupun sebaliknya. Tapi rasanya bukan hanya Brama saja yang mengakui kecantikan Wilis.  Semua akan setuju bahwa Wilis cantik. Pak Toto juga pernah berkata bahwa Wilis cantik, padahal Pak Toto jarang sekali mengatakan seseorang itu cantik. Jadi pendapat Pak Toto dapat dijadikan pedoman bahwa kecantikan Wilis bersifat obyektif. He, he!

Sabtu, 22 Oktober 2016

KENDHIL WESI DESA BLATER

KENDHIL WESI DESA BLATER
Toto Endargo

Kendhil Wesi dijadikan nama jalan di sebelah lapangan Desa Blater,
Kecamatan Kalimanah, Purbalingga
Blater adalah nama sebuah desa di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kata “blater” menurut bahasa Banyumasan memiliki makna: ramai, ceriwis atau banyak omong. Perilaku banyak omong bisa bermakna grapyak–semanak, ramah, suka menyapa dan suka bersaudara. Jadi blater adalah kata untuk mengungkapan perilaku positif dalam pergaulan. Di daerah lain kata blater bisa mempunyai makna yang lain.
Layaknya sebuah tempat atau desa, umumnya mempunyai cerita kuno yang kadang dihubungkan dengan awal mula berdirinya sebuah desa. Blater juga punya cerita yang dipercaya oleh sebagian besar warga Desa Blater sebagai cikal bakal berdirinya desa Blater.